Undang-undang olahraga merupakan peraturan yang berkaitan dengan dinamika sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Undang-undang olahraga dapat diketahui berdasarkan kebijakan otonomi daerah, asetus olahraga, dan akuntabilitas.
Undang-undang olahraga membenarkan standar kegiatan olahraga mencakup peryaratan antara lainnya ruang dan tempat berolahraga, tenaga olahraga, ruang fasilitas olahraga, struktur organisasi penyelenggaraan keolahragaan, rencana dan program kerja, jadwal kompetisi olahraga, dan perlengkapan olahraga.
1. Definisi
A kegiatan cabang olahraga adalah lembaga atau organisasi olahraga yang mempunyai peraturan tersebut bahwa dia memiliki kesepakatan dan kewenangan untuk meminta kebutuhan hidup tertentu. Dia mengadakan berkata, “Kami memiliki hak-hak atlet selama ini. Memang ia sering melakukan pekerjaan dan musim panas di masa purnabaktinya.”
Menpora mengatakan puluhan komentarnya terhadap ILUNI FHUI hari ini. “Kami tidak takut berada saat kejadian, dan kami memiliki hak-hak atlet.” Ia menyatakan tidak sama dengan ketentuan dari kegiatan cabang tidak memberi saran atau sebuah aturan internasional yang membahas olahraga. Itu harus diadaptasi dalam sistem olahraga nasional. Itu harus diadaptasi pada aturan global yang telah dilaksanakan.
2. Tujuan
Tujuan undang-undang olahraga adalah untuk membangun sistem terpadu untuk mengatur, mengatur, dan mengendalikan olahraga di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional. Sistem terpadu tersebut akan mampu menciptakan, memelihara, dan meningkatkan industri olahraga melalui implementasi seperangkat prinsip yang bermanfaat bagi masyarakat dan negara.
The Papua Province is focusing on establishing cabang olahraga yang mempunyai potensi tinggi dalam perolehan medali emas pada PON, SEA Games, Asian Games atau Olympiade. These cabang olahraga include atleti nomor sprint, nomor lempar, and lompat.
Papua juga berencana membangun fasilitas olahraga seperti stadion, arena, dan aula bagi para atlet. Fasilitas ini akan memungkinkan para atlet untuk berlatih, berlatih, dan bersaing di tingkat tinggi. Hal ini akan memastikan Papua mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi.
3. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, diskusi kelompok terarah, dan penelitian pustaka. Wawancara dilakukan dengan informan kunci, termasuk manajer, pemegang saham, dan atlet. Diskusi kelompok terarah diadakan dengan peserta yang mewakili berbagai jenis olahraga di Indonesia. Desk research dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber data, termasuk literatur akademik dan dokumen sumber primer.
Ditemukan bahwa olahraga adalah media untuk mengekspresikan dan menegakkan nilai-nilai masyarakat. Selain itu juga sebagai sarana sosialisasi dan edukasi. Selain itu, olahraga merupakan penggerak ekonomi utama di Indonesia. Ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara, dan menyediakan lapangan kerja bagi rakyatnya. Itu juga cara yang bagus untuk membangun kebanggaan nasional. Namun, ada beberapa masalah yang perlu ditangani di masa depan, seperti perlunya kesetaraan gender dan pengelolaan keuangan yang lebih baik.
4. Hasil
Kegiatan olahraga termasuk hewan merupakan kegiatan olahraga luas yang dimaksudkan untuk menggabungkan pengembangan olahragawan. Ini adalah kegiatan olahraga yang dikutukan oleh organisasi cabang olahraga, sanggar-sanggar olahraga, perkumpulan, dan/atau kelompok olahraga.
Sistem keolahraga nasional merupakan sub-istem olahraga yang berbeda dengan peraturan nasional, prasarana olahraga, dan dana olahraga. Peraturan keolahraga nasional dibutuhkan oleh komite seluruh negara bagian untuk memenuhi tujuan olahraga nasional.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Indonesia woodball association dan Pengprov IWbA Jawa Tengah berperan dalam proses pengembangan olahraga woodball. Data tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda yaitu kaji dokumen, wawancara, dan observasi berbasis komputer.
5. Kesimpulan
The olahraga system consists of subsistem olahraga, organisasi olahraga, dana olahraga, prasarana olahraga, peran serta masyarakat, dalam pengawasan keolahraga nasional. Interaksi antara semua subsistem olahraga berpentingan dalam mencapai tujuan keolahraga tersebut.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mengadakan konsekwensi pemimpin untuk berpartisipasi dan mengembangkan olahraga nasional yang mencapai target prestasi,” kata Zainudin Amali, Direktur Pertandingan Olahraga dari Departemen Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. “Kami berharap olahraga sebagai sebuah kantor masyarakat untuk membangun peringkat tetap.”.